Soal
1.
Jelaskan tentang pengertian
Organisasi sebagai Badan maupun sebagai Terstruktur!
2.
Jelaskan apa yang dimaksud
dengan Rentang Kendali dan Jelaskan pula faktor faktor apa saja yang menentukan
tinggi redahnya Rentang Kendali!
3.
Jelaskan apa yang dimaksud
dengan struktur organisasi matriks dan apa saja keunggulan serta kelemahannya!
4.
Jelaskan pengertian
organisasi formal dan organisasi informal beserta karakteristiknya masing
masing!
5.
Jelaskan perbedaan antara
pengelolaan Organisasi secara Sentralisasi dengan Desentralisasi! Apa
keunggulan dan kelemahannya masing masing!
Jawab
1.
Organisasi
memiliki beberapa pengertian yakni dalam arti badan dan dalam arti bagan,dalam
arti badan organisasi memiliki arti sebagai kelompok orang yang bekerja sama
untuk mencapai suatu tujuan namun dalam arti bagan organisasi memiliki arti
sebagai gambaran sekematis tentang hubungan kerjasama dari orang yang melakukan
hubungan demi mencapai tujuan. Organisasi yang terbentuk harus memiliki visi
maupun misi agar pergerakan organisasi dapat terarah dan jelas mau dibawa
kemana perkumpulan tersebut dan disamping itu keselarasan tujuan pun merupakan
faktor terpenting dalam perjalanan sebuah organisasi. Apabila salah satu
anggota dari organisasi tidak selaras atau sejalan dengan tujuan organisasi
maka kegagalan organisasi akan terjadi.
Pengorganisasian (Organizing)
merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan
organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimilikinya, dan lingkungan yang
melingkupinya. Dua aspek utama proses penyusunan struktur organisasi adalah
departementalisasi, yaitu merupakan pengelompokan kegiatan-kegiatan kerja suatu
organisasi agar kegiatan-kegiatan yang sejenis yang saling berhubungan dapat
dikerjakan bersama. Hal ini akan tercermin pada struktur formal suatu
organisasi, dan tampak atau ditunjukkan oleh suatu bagan organisasi. Pembagian
kerja adalah pemerincian tugas pekerjaan agar setiap individu dalam organisasi
bertanggung jawab untuk dan melaksanakan sekumpulan kegiatan yang terbatas.
Kedua aspek ini merupakan dasar proses pengorganisasian suatu organisasi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif.
2.
Rentang
manajemen atau rentang kendali adalah kemampuan manajer untuk melakukan
koordinasi secara efektif yang sebagian besar tergantung jumlah bawahan yang
melapor kepadanya. Prinsip rentang manajemen berkaitan dengan jumlah bawahan
yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer. Bawahan yang
terlalu banyak kurang baik, demikian pula jumlah bawahan yang terlalu sedikit
juga kurang baik.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Rentang Manajemen
Pada dasarnya faktor-faktor pengaruh yang dipertimbangkan adalah:
1. Kesamaan fungsi-fungsi
Semakin sejenis fungsi-fungsi yang dilaksanakan oleh kelompok kerja, rentangan semakin melebar.
2. Kedekatan geografis
Semakin dekat kelompok kerja ditempatkan, secara fisik, rentangan semakin melebar.
3. Tingkat pengawasan langsung yang dibutuhkan
Semakin sedikit pengawasan lengsung dibutuhkan, rentangan semakin melebar.
4. Tingkat koordinasi pengawasan yang dibutuhkan
Semakin berkurang koordinasi yang dibutuhkan, rentangan semakin melebar.
5. Perencanaan yang dibutuhkan manajer.
Semakin sedikit perencanaan yang dibutuhkan, rentangan semakin melebar.
6. Bantuan organisasional yang tersedia bagi pengawas.
Lebih banyak bantuan yang diterima pengawas dalam fungsi-fungsi seperti penarikan, latihan, dan pengawasan mutu, rentangan semakin melebar.
Pada dasarnya faktor-faktor pengaruh yang dipertimbangkan adalah:
1. Kesamaan fungsi-fungsi
Semakin sejenis fungsi-fungsi yang dilaksanakan oleh kelompok kerja, rentangan semakin melebar.
2. Kedekatan geografis
Semakin dekat kelompok kerja ditempatkan, secara fisik, rentangan semakin melebar.
3. Tingkat pengawasan langsung yang dibutuhkan
Semakin sedikit pengawasan lengsung dibutuhkan, rentangan semakin melebar.
4. Tingkat koordinasi pengawasan yang dibutuhkan
Semakin berkurang koordinasi yang dibutuhkan, rentangan semakin melebar.
5. Perencanaan yang dibutuhkan manajer.
Semakin sedikit perencanaan yang dibutuhkan, rentangan semakin melebar.
6. Bantuan organisasional yang tersedia bagi pengawas.
Lebih banyak bantuan yang diterima pengawas dalam fungsi-fungsi seperti penarikan, latihan, dan pengawasan mutu, rentangan semakin melebar.
3.
Organisasi matriks disebut juga organisasi manajemen proyek,
yaitu organisasi yang penggunaan struktur organisasinya menunjukkan para
spesialis yang mempunyai keterampilan di masing-masing bagian dalam perusahaan
yang dikumpulkan menjadi satu untuk mengerjakan suatu proyek yang
harus diselesaikan. Organisasi ini digunakan berdasarkan struktur organisasi
staf dan lini khususnya dibidang penelitian dan pengembangan.
Sebagaimana
struktur-struktur organisasi lainnya, struktur organisasi matriks juga
mempunyai berbagai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan struktur organisasi matriks antara lain adalah:
· Sesuai
untuk beban kerja yang fluktuatif
· Tujuan
proyek menjadi lebih jelas
· Memungkinkan
untuk merespon pada beberapa sektor lingkungan secara serentak
· Banyak
jalur untuk melakukan komunikasi
· Pekerjaan
dapat dipahami secara lebih jelas
Adapun kelemahan struktur organisasi matriks
antara lain:
· Strukturnya
sangat rumit
· Biaya
relatif tinggi
· Memungkinkan
timbulnya dualisme kepemimpinan
·
Relatif sulit karena terdapat
kepentingan ganda sehingga memerlukan koordinasi kuat
4.
Organisasi
formal/ Resmi adaah organisasi yang dibentuk oleh sekumpulan orang/masyarakat
yang memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan
hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya,
serta memilki kekuatan hukum. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana
bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung. Kemudian menunjukkan
tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya. Hierarki sasaran
organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan,
pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya terurutkan dengan baik dan
terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama dan mereka terencana dan
mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak
fleksibel. Organisasi formal memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.
Terstruktur
2.
Kaku
3.
Terumuskan
4.
Tahan lama
Keanggotaan pada organisasi-organisasi
informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali
sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi
tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang
bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan
tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan
menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang
dilakukan terstruktur dan terumuskan. Organisasi Informal memiliki ciri-ciri :
1.
Lepas
2.
Fleksibel
3.
Tidak terumuskan
4.
Spontan
5.
Sentralisasi
adalah memusatkan seluruh wewenang kepada sejumlah kecil manajer atau yang
berada di posisi puncak pada suatu struktur organisasi. Sentralisasi banyak
digunakan pada pemerintahan lama di Indonesia sebelum adanya otonomi daerah.
·
sentralisasi memiliki keunggulan.
Keunggulannya adalah:
1.
Organisasi menjadi lebih ramping dan
efisien. Seluruh aktivitas organisasi terpusat sehingga pengambilan keputusan
lebih mudah.
2.
Perencanaan dan pengembangan organisasi
lebih terintegrasi. Tidak perlu jenjang koordinasi yang terlalu jauh antara
unit pengambilan keputusan dan yang akan melaksanakan atau terpengaruh oleh
pengambilan keputusan tersebut.
3.
Peningkatan resource sharing dan
sinergi. Sumberdaya dapat dikelola secara lebih efisien karena dilakukan secara
terpusat.
4.
Pengurangan redundancies aset
dan fasilitas lain. Satu aset dapat dipergunakan secara bersama-sama tanpa
harus menyediakan aset yang sama untuk pekerjaan yang berbeda-beda.
5.
Perbaikan koordinasi. Koordinasi
menjadi lebih mudah karena adanya unity of command.
6.
Pemusatan expertise. Keahlian
dari anggota organisasi dapat dimanfaatkan secara maksimal karena pimpinan
dapat memberi wewenang
·
Kelemahan sentralisasi
adalah:
1.
Kemungkinan penurunan kecepatan
pengambilan keputusan dan kualitas keputusan. Pengambilan keputusan dengan
pendekatan sentralisasi seringkali tidak mempertimbangkan faktor-faktor yang
sekiranya berpengaruh terhadap pengambilan keputusan tersebut.
2.
Demotivasi dan disinsentif bagi
pengembangan unit organisasi. Anggota organisasi sulit mengembangkan potensi
dirinya karena tidak ada wahana dan dominasi pimpinan yang terlalu tinggi.
3.
Penurunan kecepatan untuk merespon
perubahan lingkungan. Organisasi sangat bergantung pada daya respon sekelompok
orang saja.
4.
Peningkatan kompleksitas pengelolaan.
Pengelolaan organisasi akan semakin rumit karena banyaknya masalah pada level
uniit organisasi yang di bawah.
5.
Perspektif luas, tetapi kurang
mendalam. Pimpinan organisasi akan mengambil keputusan berdasarkan perspektif
organisasi secara keseluruhan tapi tidak atau jarang mempertimbangkan
implementasinya akan seperti apa.
Desentralisasi adalah pendelegasian
wewenang dalam membuat keputusan dan kebijakan kepada manajer atau orang-orang
yang berada pada level bawah dalam suatu struktur organisasi. Pada saat
sekarang ini banyak perusahaan atau organisasi yang memilih serta menerapkan
sistem desentralisasi karena dapat memperbaiki serta meningkatkan efektifitas
dan produktifitas suatu organisasi.
·
desentralisasi memiliki keunggulan.
Keunggulan Desentralisasi adalah:
1.
Jenjang
manajemen lebih sedikit (flat)
2.
Birokrasi berkurang. Pengambilan
keputusan akan berada pada unit yang sekaligus melaksanakan.
3.
Lebih responsif terhadap perubahan.
Unit organisasi akan lebih mudah menghadapi situasi terkini karena pengambilan
keputusan ada pada unit desentralisasian.
4.
Lebih mendorong kreativitas dan
pengembangan ide baru. Unit-unit organisasi yang ada akan berupaya
mengembangkan potensi dirinya.
5.
Motivasi karyawan lebih tinggi. Anggota
organisasi akan mempunyai rasa memiliki organisasi yang tinggi dan termotivasi
untuk mengembangkan dan meningkatkan kinerja unit organisasinya.
6.
Keterlibatan karyawan lebih besar.
Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa partisipasi yang lebih tinggi akan
meningkatkan kinerja organisasi.
7.
Kapabilitas organisasional meningkat.
Kecakapan organisasi akan lebih meningkat karena tersedianya sumber daya
manusia yang terlatih dan teruji dalam memimpin organisasi.
·
Kelemahan
desentralisasi:
1. Manajer pada tingkat yang lebih
rendah dapat membuat keputusan yang tidak sejalan dengan strategi umum
perusahaan
2. Dapat terjadi kurangnya koordinasi
antar manajer
3. Manajer pada level yang lebih rendah
mungkin memiliki tujuan yang berbeda dari tujuan perusahaan secara keseluruhan
4. Dalam organisasi terdesentralisasi,
agak sulit untuk menyebarkan gagasan inovatif secara efektif
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar